Pada perdagangan Selasa (26/9/2023), pasar komoditas terus mengalami gejolak, dengan harga minyak mentah dan batu bara terus melonjak, sementara harga emas mengalami penurunan tajam. Hari ini, Rabu (27/9/2023), pergerakan harga komoditas ini masih tetap berlangsung.
Harga minyak brent melesat 0,84% ke US$ 94,75 per barel, sementara harga minyak WTI (West Texas Intermediate) terbang 0,87% ke US$ 91,18 per barel pada perdagangan hari ini. Hal ini mengikuti kenaikan harga pada perdagangan sebelumnya, di mana harga minyak brent naik sebesar 0,72%, dan WTI melonjak 0,79%.
Penyebab utama kenaikan harga minyak adalah kekhawatiran terus-menerus tentang stok minyak mentah di pusat penyimpanan utama Cushing, Oklahoma, AS, yang berada di bawah tingkat operasi minimum. Penarikan lebih lanjut di Cushing dapat meningkatkan tekanan pada pasar minyak karena ini akan mengurangi pasokan dari pengurangan pasokan oleh OPEC dan sekutunya, OPEC+.
Harga minyak sawit mentah (CPO) mengalami kenaikan 0,19% pada hari ini, mengimbangi penurunan 0,65% pada perdagangan sebelumnya. Kenaikan harga CPO didukung oleh data ekspor yang kuat dari Malaysia. Menurut data surveyor kargo Intertek Testing Services, ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk 1-25 September naik sebanyak 17,5% menjadi 1,1 juta ton dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Harga CPO dipengaruhi oleh persaingan dengan harga minyak nabati dan minyak mentah lainnya di pasar minyak nabati global.
Harga batu bara tetap kuat dan bertahan di atas level psikologis US$160 per ton. Permintaan listrik India yang mencatatkan rekor menjadi faktor utama dalam kenaikan harga batu bara. Harga batu bara ICE Newcastle kontrak Oktober ditutup pada posisi US$ 163 per ton, naik sebesar 1,4% pada perdagangan Selasa (26/9/2023).
Penguatan harga batu bara juga dipengaruhi oleh fakta bahwa China, konsumen batu bara terbesar dunia, akan menghadapi hari libur panjang yang diperkirakan akan meningkatkan permintaan.
Sementara itu, harga emas mengalami pelemahan tajam. Pada perdagangan Selasa (26/9/2023), harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.900,49 per troy ons, mengalami penurunan sebesar 0,79%. Ini merupakan posisi terendah emas sejak 22 Agustus 2023, atau sekitar sebulan yang lalu.
Pelemahan dalam dua hari terakhir telah membuat harga emas turun sebesar 1,27%. Harga emas kini terancam mendekati level US$ 1.800 per troy ons.
Pelemahan harga emas ini juga berdampak pada harga emas Antam dan Pegadaian, yang mengalami penurunan signifikan dalam tiga hari terakhir.
Demikianlah perkembangan terbaru harga komoditas pada hari ini. Pelaku pasar terus memantau pergerakan ini dengan cermat karena berbagai faktor eksternal mempengaruhi harga-harga ini secara signifikan.
Trending di trumecs
Artikel
HARGA BEKAS EXCAVATOR SANY TERBARU
Kamis, 16 Oktober 2025
Artikel
Inilah Jawaban yang Anda Cari: Berapa Banyak Solar yang Digunakan oleh Excavator Per Jam?
Rabu, 10 Mei 2023
Artikel
Siap-siap Bikin Terkejut! Inilah Konsumsi BBM Excavator PC 200 Per Jam
Kamis, 16 Oktober 2025
Artikel
Bisnis Logistik, Perhatikan! Rata-rata Konsumsi BBM Truk Hino Terungkap - Tips Tersembunyi untuk Men
Selasa, 23 Mei 2023
Artikel Terkait
Artikel
Transisi Energi Global Membayangi Pekerja Pertambangan Batu Bara RI
Rabu, 18 Oktober 2023
Artikel
Harga Emas Terus Menguat, Data Pengangguran AS Menjadi Kunci
Selasa, 29 Agustus 2023
Artikel
Ekspor Batu Bara Kuartal I 2023 Capai Rp 150 T, Mayoritas ke Cina
Selasa, 27 Juni 2023
Artikel
Stone Crushing: Senjata Rahasia Industri Pertambangan yang Membuat Para Ahli Geger!
Selasa, 06 Juni 2023