Bagaimanakah perhitungan konsumsi bbm alat berat di suatu proyek?

Dalam suatu proyek konstruksi pastinya akan membutuhkan alat berat untuk mendukung setiap kelancaran suatu pekerjaan tersebut, dan alat berat memiliki peranan yang begitu cukup penting dalam penyelesaian suatu proyek. Begitu juga penggunaannya sangatlah efektif dan juga menjadi  efisien agar dapat mendistribusikan material serta mengolah lahan tempat proyek. Tetapi, dalam perencanaan menggunakan alat berat ini harus diselaraskan dengan konsumsi bbm alat berat per jam tersebut.

Dalam menggunakan alat berat seperti model transportasi mengharuskan pekerja konstruksi juga memikirkan mengenai berapa banyak konsumsi bbm setiap pengerjaan satu proses konstruksi tersebut. Untuk hal ini membutuhkan perhitungan yang tepat supaya tidak terjadi kesalahan dan penghentian kerja alat berat tersebut. 

Diperlukan pengetahuan dalam hal biaya operasi pada suatu proyek konstruksi terkait dengan pengeluaran berupa bahan bakar, perawatan alat berat, dan lain sebagainya. Untuk mengetahui konsumsi bbm alat berat tersebut biasanya perhitungannya berpatokan pada jam kerja alat berat tersebut dengan daya mesin alat berat tersebut, dan juga jenis alat berat tersebut. Dan yang membedakannya itu yaitu alat berat bermesin solar dan juga alat berat bermesin bensin. Dan  masing-masing mesin tersebut memiliki kebutuhan bahan bakar yang berbeda juga. Untuk mesin yang menggunakan bahan bakar bensin biasanya membutuhkan sekitar 0,23 liter/fwHP jam, dan untuk mesin solar membutuhkan bbm sekitar 0,15 liter/fwHP jam. Disisi lain, padadaya mesin alat berat yang keadaan diam atau menunggu biasanya konsumsi bbm relatif sedikit. 

Untuk  perhitungan lamanya waktu mesin beraktivitas selama satu jam hingga menghasilkan faktor efisiensi waktu dan kemudian lakukan perkalian antara jumlah faktor daya mesin, daya, begitu juga faktor efisiensi waktu. Hal tersebut akan didapatkan hasil konsumsi bbm per jam dengan mengalikan semua faktor. Perhitungan tersebut dapat dilakukan juga oleh para pekerja lain, tanpa harus pekerja kontruksi saja , karena pabrik alat berat tersebut sudah memberikan table konsumsi bahan bakar alat berat tersebut.